My Little Concept

Kamis, 10 Oktober 2013

Aku dan sejuta persepsi (part 1)

Bulan februari, dua tahun sudah aku tidak menjalin hubungan dengan seorang pria. Aku memang dekat dengan beberapa orang pria setelah putus dengan Randy. Tapi tidak sampai menjalin hubungan yang serius. Dan gak kerasa, sudah dua tahun berlalu, sejak aku lulus SMA sampai sekarang kuliah tingkat 3, aku bisa melewati hari hari tanpa seorang kekasih, melewati hari hari yang sangat sulit. Mungkin karna kesibukan baruku dikampus, dengan banyaknya tugas dari dosen, sekaligus aku kerja paruh waktu di salah satu kantor periklanan. Dan itu sukses bikin aku setengah melupakan sosok Randy, yaah setengah, aku belum berhasil melupakan semuanya tentang dia.

Berbicara tentang Randy, dia pernah menjadi pria yang sangat berarti buatku, setelah Ayah. Randy pernah menjadi pelengkap hidupku. Yaa, itu dulu, jauh sebelum semua harapan itu hancur. Dan ternyata, aku terlalu menggantungkan harapanku padanya, itu membuatku sadar, kalo kita jangan terlalu menggantungkan kebahagiaan kita pada orang lain. Sekalipun dia orang yang kita sayang. Well, forget it.
Selama 2 tahun ini pun, aku tidak tau kabar Randy sekarang, terakhir aku dengar kabarnya, dia akan menikah. Dan aku sudah tidak mau tau lagi tentang dia.
Rasa rasanya, aku ingin sekali, dapat merasakan virus virus cinta lagi, menghidupkan kembali hati yang sudah mati. Padahal, ada beberapa pria yang dekat denganku, tapi aku belum menemukan pria yang bisa membuat hatiku merasa nyaman. Mereka bisa membuat aku senang, dan selalu membuat aku berpikir, kalo hidup ini indah, tapi masih belum bisa menyentuh kedalaman hati aku. So far, aku seneng deket mereka, Ervan, Rangga dan Dika. Mereka juga sangat berarti.
Ervan temen satu kampusku, dia beda fakultas, tapi sering dipastikan, dia lebih sering nongkrong di fakultasku. Tentunya bukan hanya aku satu satunya alasan dia sering nongkrong difakultasku, tapi karna di fakultasku lebih banyak mahasiswa cewek ketimbang cowoknya. Begitulah Ervan, dia selalu ngelak kalo dibilang playboy, dia beralibi, kalo dia sedang bereksperimen dengan beberapa karakter perempuan yang sedang didekatinya. Dia akan menaklukan setiap cewek dari berbagai karakter. What the .. ? kenapa aku baru sadar, jangan jangaaan.. dia deketin aku ?! oh noo.. Tapi dia gak pernah macam macam sama aku, kita hanya deket, dan sangat dekat. Pernah waktu itu, pacarnya cemburu, saking aku dekatnya sama dia. Ervan malah lebih membela aku dan mutusin pacarnya. Dia bilang, aku lebih dari pacar?! Gila kan ?! Satu spesies yang aneh. 

Kalo Rangga itu, dia temen deketnya Randy, dan sekarang dia juga deket sama aku. Dia salah satu atasan di tempat aku kerja. Kita gak sengaja ketemu, waktu aku nyari nyari kerja, dan kita ketemu pas aku lagi kena marah sama HRD dikantor,gara gara pas interview, jawaban interviewku kurang memuaskan.Waktu itu rangga ngeliat aku dan berhasil membelaku dengan memberikan alasan dari jawaban interview kerjaku. Kalo ada yang bilang batman itu superhero, aku bakal bilang, kalo rangga lebih layak dijadikan superhero. Walaupun rangga temen deketnya Randy, dia juga gak tau sama sekali kabar randy.  Dan dia juga gak pernah ngomongin randy ke aku, mungkin dia berusaha ngejaga perasaan aku. 

Dan Dika, dia itu temen waktu aku SMA, sekarang dia juga sedang kuliah, tapi beda kampus denganku. Dika itu, naksir aku sejak kami SMA, dan mungkin sampe sekarang, tapi entahlah, aku ngerasa aneh kalo hubungan aku lebih dari teman ke dika. Dan dipastikan, kalo malam minggu, dia sering nraktir aku nonton. Dia anak dari salah satu konglomerat di negeri ini, jadi dia tidak perlu susah susah mencari pekerjaan, karna toh nantinya dia akan memegang perusahaan sendiri. Tapi satu yang aku suka dari dia, dia orangnya humble, dan gak suka ngerendahin orang lain. 

***

0 komentar:

Posting Komentar

Eva Luthfatunnisa Zakaria. Diberdayakan oleh Blogger.

© Fathunnisadzack, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena