My Little Concept

Rabu, 24 Juni 2015

bulan juni hari ke-26

Hallo.. siang semuanya... 

well, udah mau akhir juni aja, perasaan baru kemaren tgl 1. Time fliest so fast yaah... Tadinya sih niatnya bulan juni ini, gue ikutan program 30 hari menulis. Dan ternyataa gue failed. Gara-gara molor dua hari nulis, kesananya jadi males. Gini niih penulis amatiran, sekalinya pengen nulis, koneksi internet kaya siput. Sekalinya iseng-iseng buka blog, internet lancar, tapi gak ada ide mau nulis apa. Poor me !

Karna bulan juni ini lagi suasana ramadhan juga, gue lagi banyak kegiatan gitu (ceileh). Gue sibuk intospeksi diri dan berkontemplasi. Sibuk nyiapin scedhule buat travelling sama nanjak juga sih. haahaa dan yang pastinya sibuk berdoa buat kamu. Iyaa kamu... my future yang akan nemenin perjalanan hidup gue. (Bang, lihat neng disini bang, neng nungguin abang). 

Hampir di gank Djulyets tinggal gue doang yang belum di ijab-kabulin sama calon laki gue. Semuanya udah pada kawin, jadilah gue seperti anak gadis disarang tanteu-tanteu kalo lagi ngumpul bareng mereka. Makanya bang, Ramadhan tahun ini, neng masih sabar nungguin abang, Tahun depan semoga bisa bareng yaah bang :* (wkwkwkw absurd) Tiba tiba pengen nyanyiin 'nantikanku dibatas waktunya' edcoustic. Abaaaang neng rindu. :D

Baiklah, kita lupakan pergulatan bathin yang semakin absurd itu. bisa bisa calon laki gue ilfeel kalo baca. Anyway, baru memasuki satu minggu awal ramadhan, dan banyak banget palnning buat melakukan destinantion nanti setelah puasa berakhir. Tapi puasa tahun ini,gue pengen bener-bener fokus jalanin ibadah dengan khusyu. Betapa gue seperti butiran debu yang ditiup akan terbang lalu hilang entah kemana.

Setelah lebaran (insyaallah) akan ada perjalanan-perjalanan yang lebih bermakna lagi. Semoga Allah selalu mengiringi disetiap langkah yang gue ambil. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa gue jatuh cinta ~~


Selamat berpuasa... jangan pernah lelah untuk bertualang :) 


Kuningan, 26 juni 2015

Read More

Rabu, 03 Juni 2015

H-2 #30HariMenulis2015

H 2 : Tulis Cerita dari kata pertama di halaman kedua sebuah buku

Ini aga susah yaah, untuk menentukan jalan cerita dengan tema menulis yang masih samar sperti ini. hiiihii
Kata pertama yang ada di buku yang sedang gue pegang adalah tentang masa lalu *eeaaa bangeeet* tapi hari ini gue gak lagi mau ngomongin masa lalu, karna masa depan gue jauuh lebih cerah dan asyiik. Tapi kayanya flashback ke masa lalu bentar, gak apa apa deh. wkwkwkwkwk
Gue mau berbagi cerita aja tentang pengalaman hidup yang mungkin sebagian follower gue sudah tau dari awal gue waktu jaman jahiliyah sampai hijrahnya gue saat ini. Mungkin juga sebagian orang yang kenal gue pada nyinyir dan ngetawain gue, mungkin juga sebagian orang yang kenal gue pada bersyukur kalau gue hari ini jauuuuuuh lebih menjadi orang yang semakin baik dari pada yang dulu. Insyaallah...  Wallahu'alam. Tapi bukan berarti gue suudzan sama orang sih, dan gak ngejudge siapa-siapa juga dari follower gue atau orang yang kenal sama gue. Mudah mudahan kalian semua tetep cinta dan sayang sama gue yaah gaess. muaachhhhssss bangeeettt :*

Pertama, dari perjalanan spiritual gue, bagaimana up down nya gue ketika menghadapi berbagai macam ujian yang Allah kasih. Masalah asmara *eaaa*, masalah kerjaan dan masalah kuliah gue yang sempet ngegantung satu tahun. Disana Allah bener-bener nguji keimanan seorang Eva luthfathunnisa. Yapp itulah gue. Seseorang yang tengah berjuang memperjuangkan keimanan yang hampir di ujung tanduk.
Proses ujian ini berlangsung selama kurang lebih dua tahunan. Memang, tahun 2011-2013 adalah masa-masa yang sangat sulit buat gue. Selain ke-3 point masalah di atas, ada beberapa hal lagi yang mungkin gak bisa di ungkapkan dengan tulisan seperti ini.
Kenapa gue bilang perjalanan spiritual ? karna ketika semua ujian itu datang secara berturut turut, kemudian Allah datang dengan pertolongan-Nya. Gue jadi ingat kata kata temen gue 'Karna Allah sayang maka di titik terlemah kita di uji, karna Allah cinta, pertolongan itu pasti datang'. Allah mempertemukan gue dengan beberapa orang yang bikin gue sadar dari ketidak elingan hidup yang selama ini gue jalani. Itu berawal dari ketika gue blog walking dan menemukan kata kata yang menohok sekali. Kata kata yang bikin jantung gue berpacu semakin kencang, air mata yang tiba-tiba jatuh, dan seketika gue inget dosa. Dosa gue meeeen, entah mesti melewati berapa tahun hidup gue untuk menebus segala kekhilafan yang sudah gue lalui. Waktu itu gue baca dari salah blog temen gue, yang mengatakan 'Selangkah seorang anak perempuan keluar tanpa menutup aurat, maka selangkah ayahnya menuju neraka' mungkin dalam artian kita sebagai seorang anak adalah tanggung jawab ayah kita, sehingga ketika kita melakukan suatu kesalahan itu kelak di akhirat, ayah kita akan diminta pertanggung jawaban seluruh anggota keluarganya termasuk kita. Sayang gak luh sama babeh luh ? gue mah sayang.

Lalu setelah membaca kata-kata tersebut seketika itu juga gue berpikir, jahat banget gue sama babeh gue. Dan, niatan yang selama ini gue pendam, dari beberapa tahun yang lalu, untuk mulai menutup aurat dan tanpa buka tutup, akhirnya pada tahun 2013, Alhamdulillah hidayah itu datang bersama niat,tekad dan kemauan yang kuat. Memang, ketika kita ingin sekali melakukan perubahan diri menuju arah yang lebih baik, itu artinya Allah sudah datangkan hidayah kepada kita, tinggal bagaimana sikap kita terhadap hidayah itu, apakah akan diam saja ? atau berusaha menjemput hidayah yang telah Allah kasih. Betapa kasih sayang Allah begitu luas untuk kita. Andai kita sadar dan lebih memahami itu.
Kita sering pura-pura lupa tentang kewajiban kita sebagai seorang hamba yang dituntut untuk melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Kita kadang menutup mata tentang hal-hal baik yang sudah Allah berikan untuk kita. Lalu, apa susahnya kita membalas kasih sayang Allah kepada kita ? Ini benar-benar suatu tamparan yang keras buat gue.

Keimanan memang tidak pernah stabil, dia pasti turun naik seiring berkembangnya jaman. Iman gue yang tengah sekarat, akhirnya mendapatkan oase dari pertolongan Allah. Sampai pada saat ini, Allah masih menjaga gue yang tengah berjalan tertatih ini. Dan sekarang, Alhamdulillah Allah pertemukan lagi gue dengan teman teman yang luar biasa, yang insyaallah bisa saling menjaga ketika iman kita mulai rapuh lagi. See, Allah baik bangeeeet. Allah hadirkan lagi sahabat-sahabat yang begitu berarti banget. Dan gue happy.

Dan yang kedua, perjalanan passion gue. Dimulai ketika gue berpikir, gue terlahir di daerah kuningan jawa barat, yang you know what lah yaa, kalau kuningan punya raja yang kokoh berdiri tangguh, yapp 'mount Ciremai'. Gunung tertinggi di jawa barat yang aduhai banget, yang setiap kali gue melihatnya ada secercah rasa penasaran. 
Sebelum masa masa pendakian ke ciremai, gue sempet beberapa kali melakukan hiking ke bukit bukit sekitar desa gue. Dan hiking yang terakhir lumayan membekas banget buat gue, karna pas hiking yang terakhir itu gue bener-bener drop banget, dan disitu gue sempet bilang kalau gue gak lagi-lagi melakukan hiking. Selama beberapa tahun gue vakum karna disibukkan dengan beberapa kegiatan dan kerjaan gue. Waktu tahun 2013 gue sempet bikin rencana sama temen untuk melakukan pendakian ke gunung ciremai. Tapi rencana tinggal rencana, dan gagal. Mungkin karna waktu itu kita kerja di kota yang berbeda dan intensitas pertemuan yang bisa dikatakan setahun sekali. Lalu pada tahun 2014 gue balik lagi stay di desa gue. Dan setiap kali gue melihat gunung ciremai yang berdiri kokoh itu, gue selalu pengen bisa berdiri di atas atap tertinggi jawa barat itu. Allah bener-bener sayang sama gue, sampai pada suatu ketika gue dipertemukan dengan orang-orang yang sampai pada saat ini menjadi teman pendakian yang asiiik. Alhamdulillah gue sudah bisa berdiri di atap tertinggi jawa barat, dua kali gue melakukan pendakian ke ciremai.
Setelah pendakian yang pertama, gue ngerasa menemukan passion gue, menemukan kepuasan hidup yang selama ini gue cari. Dan pada saat itu mulai lah gue mengumpulkan sedikit demi sedikit peralatan perang yang akan menemani perjalanan gue selanjutanya. Insyaallah akan ada pendakian lagi dengan teman - teman yang sudah membawa gue terjun ke dalam dunia pendakian ini. Bukan hanya kepuasan bathin yang gue dapet, semua ini ngajarin gue kalau kita harus mencintai alam, harus menjaga alam dan alam adalah bukti nyata bahwa penciptaan Allah itu sungguh sangat luar biasa. Selain disuguhkan dengan pemandangan yang bikin hati luh tak henti-hentinya mengucap keagungan Allah. Dan juga banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dalam masa masa pendakian tersebut. Bagaimana kita menaklukan keegoisan diri kita, bagaimana kepedulian kita terhadap teman kita, bagaimana rasa syukur kita kepada Yang Menciptakan, bagaimana kita survive ketika kita benar-benar lelah dan hampir putus asa untuk melakukan perjalanan. Pokoknya, sama persis ketika kita menjalani realita kehidupan ini.

Begitulah sekelumit perjalanan seorang Eva Luthfathunnisa yang tengah berjuang memperjuangkan agama Allah dan berusaha menjadi pribadi yang bahagia selalu...

Sabar dan Syukur adalah dua hal yang bisa kita implementasikan ketika naik gunung.... intinya, jangan banyak ngeluh, jangan banyak ngomel. Tarik nafas dalam-dalam lalu ucapkan Alhamdulillah 'alla kullia hal. Selamat berbahagia, selamat menikmati pendakian luh, jangan lelah bertualang, karna bumi Allah itu luas. Masih di rumah aja brooo ?? Indonesia itu indaaaaah men.....



Kuningan, 02 Juni 2015 | Eva Luthfathunnisa
Read More

Senin, 01 Juni 2015

Hari-1 #30hariMenulis2015

Hari 1 : Apa yang membuatmu menyukai film

Pertama kali gue suka nonton film itu pas jaman Sekolah Dasar. Dulu sih jaman - jamannya film laga kaya wiro sableng sampai si buta dari goa hantu, gue suka banget sama film-film semacam itu. Walaupun jaman dulu masih jarang televisi, tapi gue suka nebeng nonton film di rumah nenek. Tadinya gue cuma penikmat buku, dimana buku apapun gue baca. Sampai pada suatu ketika gue nemu novel 'wiro sableng' dan secara gak sengaja gue ketagihan baca novel tersebut sampai punya beberapa koleksi novelnya yang sekarang gue lupa dimana novel - novel 'wiro sableng' kesayangan gue itu. Dan gue excited banget pas tau wiro sableng di angkat ke layar kaca. Gak ada episode yang gue lewatin, sampai pada suatu ketika film tersebut tamat, dan disitu gue merasa sedih. Seriously ! Dan entah kenapa kalo jaman - jaman sekarang, gue males banget nonton film laga, mungkin karna alur ceritanya yang sedikit ngawur dan jauh banget dari kata mendidik. *(kemudian di timpuk sama sutradara film laga)

Setelah film laga udah off dari dunia pertelevisian, tiba - tiba munculah film film telenovela. Dulu gue addict banget sama film-film dari negeri meksiko ini, sampai pernah bela-belain bolos sekolah demi film yang jadwal mainnya pas gue lagi belajar di sekolah. Dan obrolan di sekolah gak jauh-jauh tentang film telenovela ini. Yang lahirnya tahun 90-an, gue yakin luh pernah ngalamin apa yang gue alamin pada saat itu. Pengalaman gue jadi pecandu film telenovela berakhir sampai gue lulus Sekolah Menengah Pertama. Selain film laga sama telenovela, gue juga addict banget sama film kartun. Jadi kalau setiap hari minggu, televisi gue yang menguasai. Kecuali pas ada acara tinju, dipastikan gue rebutan remote sama babeh yang sama-sama gak mau ngalah. Well, babeh pada saat itu nyebelin banget, sampai pernah gue diceramahin karna sampe gue masuk Sekolah Menengah Pertama, gue masih suka nonton film kartun, dari pagi sampai sore. Luh lihat, gue pakai kacamata tebel gini bukan hanya karna takdir, tapi saking addictnya gue sama film yang muncul di televisi. 

Setelah itu, muncul film yang bikin gue greget banget. Selain lucu, film ini juga diperankan oleh aktor yang keren banget. Om jackie chan, kebangetan kalau luh gak tau sama aktor film yang satu ini. Dari film-film om jackie lah kemudian gue tau, arah pefilman apa yang bakal nemenin gue sampai gue tua nanti. :D 
gue lebih seneng nonton film yang berbau perang, action atau adventure. Untuk film dengan genre drama, gue gak terlalu addict. Mungkin karna hidup gue juga udah terlalu drama kali yah. Males aja kalo nonton film drama, biasanya mesti ada adegan nangis – nangis dan pasti gue kebawa suasana. Beda kalo nonton film dengan genre action atau adventure, adrenalin kita benar – benar di pacu banget, dan kita gak bisa nebak alur cerita kalau ketinggalan scene sedikit aja. Dan gak perlu di dramatisir juga nontonnya, palingan nangis juga kalo pemeran utamanya mati. Bukan nangis sedih sih, tapi nangis kesel, ko pemeran utamanya mesti mati yah ?. Tapi disitu gue ngerti, kalo gak semua cerita mesti berakhir happy ending, walaupun kebanyakan cerita memang berakhir dengan indah. 

Alasan gue suka nonton film (action, adventure, perang) karna mungkin memang imajinasi kita ditantang untuk berpikir lebih, dan banyak pelajaran yang bisa di ambil dari film film yang memang gak sekedar film. Walaupun itu film dengan bunuh membunuh, pasti selalu ada pesan yang disampaikan film tersebut, tergantung darimana kita melihat sisi cerita film tersebut. Tapi alasan yang sangat simple kenapa gue suka film, karna asik aja. Seriously! Karna menurut gue, cerita film film yang sudah gue tonton kebanyakan mewakili karakter gue banget. Maskulin, cool, dan gak pernah pantang menyerah ! Coba deh, cari satu film yang menurut luh bagus, terus luh tonton dengan serius, sekali luh nonton, gue yakin luh pasti bakalan ketagihan. Happy Watching gaeess ~



Kuningan 01 June 2015 | Eva Luthfathunnisa
Read More
Eva Luthfatunnisa Zakaria. Diberdayakan oleh Blogger.

© Fathunnisadzack, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena