Syukur, hujan....
Hujan... menyapa
lewat dinginnya, segarnya udara yang menelusup ke dalam pori-pori yang selama
ini rindu akan sapanya. Kau tau, ini seperti berkah untuk kami. Untuk semua
manusia yang hanya bisa meminta dan memohon. Akhirnya, kami bisa merasakan
nikmat itu dengan jelas. Dengan kemurahan-Nya, Allah dengan mudah
memberikannya. Memberikan apa yang selama ini kami damba, kami rindu dan kami
harap-harap akan kedatangannya. Akhirnya, semua makhluk di bumi merasakan
nikmat yang sudah sangat jelas sekali Allah kasih. Pohon-pohon yang kekeringan
disepanjang jalan, akan kembali mengganti warna kuningnya menjadi hijau.
Hutan-hutan yang silih berganti merasakan kesakitan akibat pembakaran, akan
sembuh kembali dengan guyurannya. Manusia yang banyak mengeluhkan sumurnya yang
sudah kering, Allah isi lagi dengan sangat mudah.
Jadi, dimana
letak syukur kau tempatkan kawan ? apakah hanya sebatas di mulut ? atau kau
tempatkan di dalam hati sehingga kau mengaplikasikannya ke dalam kehidupan yang
kau jalani ?. Sejauh apa kita menyukuri nikmat-nikmat-Nya yang bahkan tak bisa
kita hitung sama sekali ?. Ahh, barangkali kita harus selalu introspeksi diri,
siapa sih kita ? apa peranan kita dalam kehidupan ini ?. pantaskah kita hidup
dalam segala nikmat yang Allah berikan ?
Allah telah
menjamin dalam Al-Qur’an “barangsiapa yang bersyukur, maka Allah akan menambah
nikmat kepada orang yang bersyukur”
Hujan, hanyalah
salah satu dari sekian banyak nikmat yang Allah hadirkan untuk kita. Maka
ketika hujan turun, hendaklah kita membaca doa “Allahumma shoyyiban naafia’an”
Semoga Allah hadirkan hujan yang berkah, yang membawa kebaikan untuk kita
semua.
Jelas sekali,
kita harus selalu bersyukur. Karna dengan bersyukur saja, Allah lipat gandakan
karunia-Nya. Dan hujan pertama di awal nopember ini adalah bukti kasih sayang
Allah kepada kita semua. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai
bersyukur, dan selalu di rahmati Allah.
Wallahu’alam
Kuningan, 01 november 2015
0 komentar:
Posting Komentar